Pages

ketik, untuk mencari sesuatu

Monday, February 27, 2012

Hati-hati Saat Oversize Piston

oversize piston | bore-up pistonPerhatikan saat akan oversize liner silinder. Jika dikerjakan tukang bubut sembarangan, dinding atas-bawah permukaan seher enggak rata alias miring. Dapat timbulkan gejala ngelitik, getar dan piston sering macet. sudah banyak kejadian yang seperti itu.

Bisa begitu karena ketika seher panas dan memuai, celah yang sempit bikin gerak piston jadi berat dan seret. Apalagi ditambah proses pembesaran liner yang miring.

Makanya ada beberapa syarat penting. Paling dasar, konsumen mesti bawa seher pengganti ukuran lebih besar dari standar berikut blok silinder. Karena seher lama untuk patokan tukang bubut.

Minta dibuat celah ideal 0,03~0,05 mm. Biar enggak kerja dua kali, periksa kelancaran gerak seher di dalam liner silinder baru. Caranya, seka minyak atau oli di liner dan seher sampai kering.

Lalu masukkan seher ke lubang liner sambil ditekan perlahan. Bila seher ditekan terlalu paksa, minta ke tukang bubut untuk segara di huning ulang sampai lancar.

Terakhir, lihat celah sekeliling bibir liner yang di dalamnya terdapat seher. Lewat pancaran cahaya, bila sinar disekeliling tidak rata, jangan segan-segan dipoles ulang. Karena tidak timbulnya cahaya, menandakan celah antara seher dengan liner terlalu rapat.

Referensi: motorplus.otomotifnet.com

Informasi Menarik Lainnya:
Modifikasi Honda Astrea Grand
Maksimalkan Puli CVT Belakang
Efek Pasang Busi Panjang di Head Ulir Pendek
Modifikasi Yamaha Jupiter-Z #4
Sudut Antara Batang Klep dan Payung Klep
Modifikasi Suzuki Shogun 125
Untung Rugi Batang Klep Kecil
Review SuksesIklan.Com
Modifikasi Honda Mega Pro
Teknik Korek Lubang Porting Baru
Modifikasi Yamaha Fino
Teknologi Suzuki Nex
Ring Tembaga
Modifikasi Yamaha Nouvo-Z
Yamaha Mio Injeksi
Modifikasi Suzuki Satria F-150
Paking Alumunium
Modifikasi Yamaha Jupiter-Z #3

Jangan Lupa, Masukan email anda untuk mendapatkan informasi Terbaru Seputar Motor atau Artikel Menarik Lainnya dari blog ini


Setelah klik BERLANGGANAN, cek email anda lalu ikuti link untuk verifikasi

Delivered by FeedBurner

Friday, February 24, 2012

Modifikasi Honda Astrea Grand

Modifikasi Honda Astrea Grand, 1990 (Bekasi)
honda astrea grand modifikasiYuandi Gunawan kelamaan melihat motor Peugeot Bhama 1978 warisan almarhum ayahnya. Akhirnya coba dikawinkan dengan Honda Astrea Grand. Peugeot Bhama terpakai sasisnya, sedang mesin dan potongan engine mounting dari Grand. Jadinya dikasih nama Peugeot Grand.

“Konsep ubahan yang saya pengin seperti Honda Monkey. Bentuknya pendek, bulat juga bantet. Tapi, agar sah dipakai jalan, surat-suratnya tetap hidup,” ujar Ghoondhiil, sapaan karib Yuandi yang menyebut tungangan ini awalnya Si Kumbang.

Konsep Honda Monkey hasil tukar pikiran dengan Unggin Son Supriyadi yang tiada lain temannya. Diharapkan bisa membuat tampilan motor lawas ini tampil beda. Apalagi rangka tengah sedikit custom biar tampak kokoh menggunakan pipa seamless diameter 1 inci.
honda astrea grand modifikasiLalu potongan pelat engine mounting dari Grand disatukan dengan tulang Peugeot. Tepat di bagian bawah sasis. Tekniknya menggunakan las yang dikerjakan di bengkel RMS, Bekasi.

Selesai rangka, ubahan bergesar ke swim arm yang awalnya double sok jadi monosok. Biar enggak banyak papasan, Ghoondhiil yang dibantu Unggin lebih memilih lengan ayun Yamaha RX-King, karena lebih simpel.

“Lengan ayun RX-King ditambah pipa ke atas sebagai stabiliser, lalu diberi pegangan monosok belakang. Sedangkan kedudukan sok bagian depan dibikin di rangka utama. Makanya posisi sok Satria F-150 jadi terlihat datar,” lanjut bujang yang juga punya toko jual beli barang-barang bekas di Jl. KH Agus Salim RT 01/08, Teluk Angsam, Bekasi Timur.

DATA MODIFIKASI :
Headlamp : Variasi
Ban depam : Mizzle 90/80-14
Ban belakan : Mizzle 100/80-14
Pelek : TK 1,85x14 & 3,00x14
Knalpot : HMF Custom
Sok depan : Suzuki Satria F-150

Referensi: motorplus.otomotifnet.com

Informasi Menarik Lainnya:
Maksimalkan Puli CVT Belakang
Efek Pasang Busi Panjang di Head Ulir Pendek
Modifikasi Yamaha Jupiter-Z #4
Sudut Antara Batang Klep dan Payung Klep
Modifikasi Suzuki Shogun 125
Untung Rugi Batang Klep Kecil
Review SuksesIklan.Com
Modifikasi Honda Mega Pro
Teknik Korek Lubang Porting Baru
Modifikasi Yamaha Fino
Teknologi Suzuki Nex
Ring Tembaga
Modifikasi Yamaha Nouvo-Z
Yamaha Mio Injeksi
Modifikasi Suzuki Satria F-150
Paking Alumunium
Modifikasi Yamaha Jupiter-Z #3
BSA Rocket 3 Inggris

Jangan Lupa, Masukan email anda untuk mendapatkan informasi Terbaru Seputar Motor atau Artikel Menarik Lainnya dari blog ini


Setelah klik BERLANGGANAN, cek email anda lalu ikuti link untuk verifikasi

Delivered by FeedBurner

Wednesday, February 22, 2012

Maksimalkan Puli CVT Belakang

puli cvt belakang matikPerforma motor matik, tidak hanya ditentukan oleh puli CVT depan. Tapi, peran part yang ada di puli belakang juga bisa dimainkan demi hasil maksimal. Tentunya, agar akselerasi makin sesuai keinginan.

Seperti alur lubang pin di secondary sliding sheave. Banyak produsen part racing yang tawarkan seting akselerasi lewat part ini. Yaitu, adanya pilihan kontur atau bentuk lubang pin. Tapi sayang, part ini hanya terbatas di satu merek skubek aja. Ya, di Mio. Part aftermarket yang ditawarkan produsen, memiliki 6 lubang. Sedang part standarnya, hanya 3 lubang.

Karena adanya 6 lubang, maka karakter akselerasi yang ditawarkan ada 2 pilihan. Lubang berbentuk lurus, memberikan akselerasi spontan dari bawah-atas. Kalau model yang seperti lambang petir, itu seperti lubang standar. Ada coakan. Powerband lebih lebar karena sempat lama di rpm tengah.

Karakter keduanya bisa disesuaikan, tergantung kebutuhan. Misalnya buat di trek lurus 201 meter. Pilih model standar agar napas tak cepat habis. Tapi, kalau di balap matic race, agar motor cepat teriak, bisa pilih yang model lurus.

Selain secondary sliding sheave, permainan di bagian per juga turut menunjang. Di pasaran, terdapat part aftermarket yang memiliki berbagai tingkat kekerasan.

Misalnya, per klep keras. Buat akselerasi dipacuan bertenaga besar, pegas keras ini cocok digunakan buat kejar putaran bawah. Tapi efeknya, top speed yang dikorbankan. Berbeda jika pakai per lembut. Maka belt akan terus naik hingga ke ujung maksimal puli.

Tak tertinggal, kampas kopling. Banyak juga tawaran bahan yang dipakai agar cengkraman maksimal. Misal, kampas yang bahannya dicampur karbon atau kuningan. Efeknya, kampas jadi jauh lebih menggigit mangkok kopling.

Referensi: motorplus.otomotifnet.com

Informasi Menarik Lainnya:
Efek Pasang Busi Panjang di Head Ulir Pendek
Modifikasi Yamaha Jupiter-Z #4
Sudut Antara Batang Klep dan Payung Klep
Modifikasi Suzuki Shogun 125
Untung Rugi Batang Klep Kecil
Review SuksesIklan.Com
Modifikasi Honda Mega Pro
Teknik Korek Lubang Porting Baru
Modifikasi Yamaha Fino
Teknologi Suzuki Nex
Ring Tembaga
Modifikasi Yamaha Nouvo-Z
Yamaha Mio Injeksi
Modifikasi Suzuki Satria F-150
Paking Alumunium
Modifikasi Yamaha Jupiter-Z #3
BSA Rocket 3 Inggris
Paking Knalpot Balap

Jangan Lupa, Masukan email anda untuk mendapatkan informasi Terbaru Seputar Motor atau Artikel Menarik Lainnya dari blog ini


Setelah klik BERLANGGANAN, cek email anda lalu ikuti link untuk verifikasi

Delivered by FeedBurner

Tuesday, February 21, 2012

Efek Pasang Busi Panjang di Head Ulir Pendek

busi panjangBusi ada yang ulirnya panjang, juga pendek. Biasa disebut, busi kepala pendek atau kepala panjang. Masing-masing punya tujuan. Salah pakai bisa bikin mesin tak maksimal.

Soal ini, menurut Dodi Hardianto, manajer marketing PT Denso Indonesia dan Handy Hariko dari PT Astra Honda Motor, mengikuti desain mesinnya. Biasanya mengikuti ketebalan kepala silinder. Supaya ujung elektroda persis rata dengan kubah. Jadi hanya bagian massa yang menonjol.

Namun, Dodi dan Handy paham ada biker yang coba berinovasi. "Mereka memasang busi kepala panjang di mesin yang harusnya pakai busi kepala pendek. Tapi, jarang busi kepala pendek dipasang ke mesin yang menuntut busi kepala panjang," sebut keduanya.

Memasang busi kepala panjang di cylinder head ulir pendek, biasanya bertujuan mendekatkan letikan api. "Selain itu, ingin menambah perbandingan kompresi. Dengan harapan menambah tenaga mesin," sebut Handy.

Diakui Handy, tujuan itu mungkin tercapai. Tapi kata Handy, perubahannya takkan banyak. Bahkan, nyaris tidak terasa! Karena kepala busi yang nongol tidak akan terlalu banyak.

Justru cara ini harus diwaspadai. "Sebab, kepala busi yang terlalu nongol di dalam kubah kepala silinder punya resiko mentok kepala piston saat di titik mati atas (TMA). Bisa juga beradu dengan payung klepnya," ujarnya.

Jadi, jika terpaksa menggunakan busi kepala panjang di mesin mestinya pakai busi kepala pendek, Handy menyarankan untuk mengganjalnya dengan ring busi. "Pokokya kepala busi tidak melebihi kubah," tegasnya.

Sebaliknya, jika memaksakan pakai busi kepala pendek dari yang seharusnya panjang, berakitbat elektroda busi mendem di liang busi. Ini membuat percikan api tidak bisa membakar sempurna.

Referensi: motorplus.otomotifnet.com

Informasi Menarik Lainnya:
Modifikasi Yamaha Jupiter-Z #4
Sudut Antara Batang Klep dan Payung Klep
Modifikasi Suzuki Shogun 125
Untung Rugi Batang Klep Kecil
Review SuksesIklan.Com
Modifikasi Honda Mega Pro
Teknik Korek Lubang Porting Baru
Modifikasi Yamaha Fino
Teknologi Suzuki Nex
Ring Tembaga
Modifikasi Yamaha Nouvo-Z
Yamaha Mio Injeksi
Modifikasi Suzuki Satria F-150
Paking Alumunium
Modifikasi Yamaha Jupiter-Z #3
BSA Rocket 3 Inggris
Paking Knalpot Balap
Modifikasi Honda Scoopy

Jangan Lupa, Masukan email anda untuk mendapatkan informasi Terbaru Seputar Motor atau Artikel Menarik Lainnya dari blog ini


Setelah klik BERLANGGANAN, cek email anda lalu ikuti link untuk verifikasi

Delivered by FeedBurner

Saturday, February 18, 2012

Modifikasi Yamaha Jupiter-Z #4

Modifikasi Yamaha Jupiter-Z 2007 (Bekasi)
jupiter drag | jupiter balap | jupiter bore-up | jupiter modifikasiYamaha Jupiter-Z milik Akianlie yang tinggal di Harapan Indah, Bekasi, Jawa Barat ini, kerap meninggalkan jauh lawannya. Terutama di ajang balap lurus malam hari. Asep Bajaj yang jadi joki di pacuan yang sekarang usung isi silinder 212,5 cc ini.

“Keluarnya motor ini kalau ada yang nantangin saja. Tapi, itu juga jarang main kok. Paling dalam satu bulan cuma dua kali. Terima main dimana aja,” beber Bajaj yang yang tinggal di daerah Cipinang, Jakarta Timur itu.

Otak dibalik kencangnya lari Jupiter lansiran 2007 ini ada di tangan Fikry Syamlan. Doi, mekanik Arjuna Racing di Jl. Srengseng Sawah No. 4, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

Angka 212,5 cc didapat dari proses bore up dan stroke up. Tunner berhidung mancung ini, memilih seher High Speed diameter 66 mm sebagai part penggebuk di ruang bakar. Untuk linernya, doi andalkan boring milik Honda Tiger.

Tentunya, ada alasan kenapa doi pilih piston High Speed. “Karena tersedia ukuran pen piston 13 mm. Jadi, tak perlu ada ubahan. Misalnya harus dibikin bushing baru atau lainnya,” kata pria karib disapa Mas Nci itu.

Demi menaikan kapasitas agar lebih bengkak lagi, kruk as disesaki pen stroke 4 mm. Naik-turun, jadi 8 mm. Total keseluruhan stroke sekarang jadi 62 mm. Iya dong, kan Jupiter-Z lama, masih usung stroke standar di 54 mm. Bukan macam New Jupiter-Z yang 57,9 mm. "Gak perlu terlalu tinggi. Ini sudah kombinasi pas," bilangnya.

Besarnya part ‘penggebuk’ dan panjangnya langkah piston sekarang, ikut diimbangi permainan klep alias valve. Tujuannya, buat kejar gas bakar yang maksimal. Mekanik berambut ikal ini, segera melengserkan katup aslinya dan diganti pakai klep EE5 yang diameternya dibuat jadi 33 mm (in) dan 28 (ex).

Urusan buka-tutup klep diatur ulang lagi lewat ubahan durasi kem. Buat Jupiter ini, Mas Nci menganut paham kem kebo. Iya, kem model gendut. Maka itu, sebelum dipapas ulang, kem dilas lagi buat tambah daging. Profil kem ini memang banyak diandalkan di bebek dan matik balap pacuan Yamaha.

Tapi, tunner ini tak menganut hitungan kem berdasar durasi. Melainkan, hitungan papas. “Lebar pinggang kem dibuat jadi 17 mm dan tingginya 27,5 mm,” kata mekanik yang hobi makan tahu gejrot ini.
cdi brt jupiter | knalpot balap jupiter | piston high speedBuat kejar kompresi tinggi, kepala silinder ikut dipapas. kiksinya cukup 1 mm. Lalu, squish di head dibuat 7 derajat dan kubahnya dibuat bertingkat. Buat kubah bagian dalam, dibikin 55 mm. Sedang kubah terluar mengikuti diameter piston. Tujuannya, agar pembakaran makin fokus di satu titik.

Sebagai pengabut bahan bakar dan udara, Mas Nci mengandalkan Keihin PE 28 mm. Pilot-jet pakai 60 dan mainjet 155. Sistem pengapian ikut dibenahi. “Buat CDI pakai BRT I-MAX yang punya 24 step. Jadi, bisa memilih timing sesuai dengan kebutuhan,” cuap Mas Nci yang memadukan BRT dengan Koil Yamaha YZ 125.

Terakhir, saluran buang dibikin lancar tanpa ada hambatan. Mekanik bertubuh tinggi ini pesan langsung kepada Joyo. “Supaya tarikan bawah dan atas ngisi terus,” tutup Mas Nci.

DATA MODIFIKASI :
Pelek : TK 1,20x17
Sok belakang : YSS
Karburator : Keihin PE 28

Referensi: motorplus.otomotifnet.com

Informasi Menarik Lainnya:
Sudut Antara Batang Klep dan Payung Klep
Modifikasi Suzuki Shogun 125
Untung Rugi Batang Klep Kecil
Review SuksesIklan.Com
Modifikasi Honda Mega Pro
Teknik Korek Lubang Porting Baru
Modifikasi Yamaha Fino
Teknologi Suzuki Nex
Ring Tembaga
Modifikasi Yamaha Nouvo-Z
Yamaha Mio Injeksi
Modifikasi Suzuki Satria F-150
Paking Alumunium
Modifikasi Yamaha Jupiter-Z #3
BSA Rocket 3 Inggris
Paking Knalpot Balap
Modifikasi Honda Scoopy
Honda Scoopy SH300

Jangan Lupa, Masukan email anda untuk mendapatkan informasi Terbaru Seputar Motor atau Artikel Menarik Lainnya dari blog ini


Setelah klik BERLANGGANAN, cek email anda lalu ikuti link untuk verifikasi

Delivered by FeedBurner

Monday, February 13, 2012

Sudut Antara Batang Klep dan Payung Klep

Sudut Antara Batang Klep dan Payung Klep
Untuk keperluan balap, banyak yang mengaplikasi klep lebar. Apalagi yang sudah main bore up besar-besaran. Mengimbanginya harus menggunakan klep yang sangat lebar. Contohnya Seperti kepunyaan mobil.

Memakai klep mobil boleh saja. Tapi, perhatikan sudut antara batang klep dengan payung klep. Biasanya klep punya mobil sudutnya sangat tajam.

Klep yang sudutnya tajam, membuat aliran gas bakar tidak smooth. Atau alirannya bisa stag dan seperti tertahan. Berdasarkan pengukuran menggunakan flowbench, membuat cfm atau debit gas bakarnya berkurang.

Untuk mengatasi itu, sudutnya harus diatur ulang. Bisa menggunakan mesin bubut biasa. Dibikin landai agar aliran gas bakar lebih lancar.

Seperti terlihat pada gambar. Klep sebelah kiri sudut antara payung dengan batang klep begitu tajam. Kalau bisa, jangan memilih klep seperti ini.

Sedangkan klep sebelah kanan lebih oke. Sudut pertemuan antara batang klep dengan payung klep landai. Meski resiko klep jadi berat lantaran gendut, tapi permukaan bawah yang menghadap ruang bakar ditipiskan.

Referensi: motorplus.otomotifnet.com

Informasi Menarik Lainnya:
Modifikasi Suzuki Shogun 125
Untung Rugi Batang Klep Kecil
Review SuksesIklan.Com
Modifikasi Honda Mega Pro
Teknik Korek Lubang Porting Baru
Modifikasi Yamaha Fino
Teknologi Suzuki Nex
Ring Tembaga
Modifikasi Yamaha Nouvo-Z
Yamaha Mio Injeksi
Modifikasi Suzuki Satria F-150
Paking Alumunium
Modifikasi Yamaha Jupiter-Z #3
BSA Rocket 3 Inggris
Paking Knalpot Balap
Modifikasi Honda Scoopy
Honda Scoopy SH300
Paking Tembaga

Jangan Lupa, Masukan email anda untuk mendapatkan informasi Terbaru Seputar Motor atau Artikel Menarik Lainnya dari blog ini


Setelah klik BERLANGGANAN, cek email anda lalu ikuti link untuk verifikasi

Delivered by FeedBurner

Saturday, February 4, 2012

Modifikasi Suzuki Shogun 125

Modifikasi Suzuki Shogun 125, 2003 (Jakarta)
shogun 125 balap | shogun 125 bore up | shogun 125 drag | shogun 125 modifikasiSuzuki Shogun 125 cc keluaran 2003 milik Alvian Aditya ini memang belum tersohor di dunia balap liar (bali). Tapi, pria yang kerap di panggil Odink ini, ingin kuda besinya itu bagaikan artis yang selalu dibincangkan di kalangan komunitas balap lurus malam hari. Terutama, seputaran Jakarta. Modalnya, 202,4 cc!

Sejatinya, Shogun 125 hanya memiliki isi silinder murni 124 cc. Tapi, ya itu tadi. Demi kejar popularitas, Odink tempuh bore up dan stroke up biar power Shogun miliknya menjadi tercepat di trek malam.

Dalam menukangi pacuannya, Odink menggandeng Rizky Septian. Doi, mekanik Odink yang tak lain adik kandungnya sendiri. “Dari dulu saya dan Rizky memang suka motor kencang. Kita berdua bagaikan dua sejoli. Tapi, soal urusan meracik mesin, adik saya yang lebih paham,” kata Odink lagi.
piston honda tiger dipasang di shogun 125 | head balap shogun 125 | knalpot balap shogun 125Lanjut! Volume silinder 202,4 cc atau dibulatkan 202 cc itu, Rizky mengganti piston standar pakai milik Honda Tiger. “Pakai piston oversize 150. Diameter piston jadi 65 mm,” Sahut pemilik bengkel Riz Motor (RM) di Jl. Joglo Raya No. 4, Jakarta Barat itu.

Main piston, dianggap masih kurang. Supaya langkah lebih panjang dan power bawah ikut terdongkrak, Rizky melengserkan setang piston asli. Gantinya, pakai punya Suzuki Smash.

Pergantian setang seher memang enggak bikin naik stroke. Tapi, langkah ini ditempuh agar ketika naik stroke pakai pen stroke 3 mm, tak perlu pakai paking tebal buat ganjal silinder blok dengan crankcase. “Jadi, masih bisa main selembaran,” jelasnya tanpa sebutkan berapa beda panjang setang Shogun dan Smash.

Kenaikan stroke dan bore up yang ditempuh, diikuti penggantian katup di kepala silinder. Klep juga pakai punya Tiger. Diameter payung klep in dibuat 32 mm dan klep ex 28 mm. “Pemakaian klep Tiger ini supaya sesuai dengan piston. Jadi, tidak perlu mencoak bagian seher lagi agar tak mentok klep,” tambahnya.

Agar kompresi makin tinggi, kepala silinder dipapas 0,8 mm. Biar enggak banyak perubahan, kubah ikuti diameter piston. Pekerjaan terakhir yang dilakukan Rizki pada gas buang. Supaya power keluar sempurna, knalpot orisinil diganti model free flow berlabel Joeyo.

DATA MODIFIKASI :
Pelek : TK Exxel 120/17
Ban depan : Eat My Dust 45/90/17
Ban belakang : Eat My Dust 60/80-17
CDI : BRT
Koil : Yamaha YZ

Referensi: motorplus.otomotifnet.com

Informasi Menarik Lainnya:
Untung Rugi Batang Klep Kecil
Review SuksesIklan.Com
Modifikasi Honda Mega Pro
Teknik Korek Lubang Porting Baru
Modifikasi Yamaha Fino
Teknologi Suzuki Nex
Ring Tembaga
Modifikasi Yamaha Nouvo-Z
Yamaha Mio Injeksi
Modifikasi Suzuki Satria F-150
Paking Alumunium
Modifikasi Yamaha Jupiter-Z #3
BSA Rocket 3 Inggris
Paking Knalpot Balap
Modifikasi Honda Scoopy
Honda Scoopy SH300
Paking Tembaga
Modifikasi Yamaha Jupiter-Z #2

Jangan Lupa, Masukan email anda untuk mendapatkan informasi Terbaru Seputar Motor atau Artikel Menarik Lainnya dari blog ini


Setelah klik BERLANGGANAN, cek email anda lalu ikuti link untuk verifikasi

Delivered by FeedBurner

Wednesday, February 1, 2012

Untung Rugi Batang Klep Kecil

batang klep | tips merubah klepSekarang banyak beredar klep batang kecil. Misalnya muncul klep batang 4,5 mm. Memang menguntungkan karena klep jadi lebih ringan. Debit gas bakar juga lebih lancar. Namun banyak yang riskan batangnya patah. Makanya tetap banyak yang menggunakan batang 5 mm.

Berdasarkan hasil pengukuran menggunakan flowbench, batang kecil pengaruhnya juga kecil. Antara klep batang 4,5 mm dan 5 mm bedanya hanya 1 cfm.

Nah, daripada takut menggunakan klep 4,5 mm lebih baik mengikis dinding porting bagian lain. Agar hasil cfm sama antara klep batang 4,5 mm dan 5 mm.

Atau tetap menggunakan klep 5 mm namun kikis batangnya yang menghalangi lubang porting. Aman.

Referensi: motorplus.otomotifnet.com

Informasi Menarik Lainnya:
Review SuksesIklan.Com
Modifikasi Honda Mega Pro
Teknik Korek Lubang Porting Baru
Modifikasi Yamaha Fino
Teknologi Suzuki Nex
Ring Tembaga
Modifikasi Yamaha Nouvo-Z
Yamaha Mio Injeksi
Modifikasi Suzuki Satria F-150
Paking Alumunium
Modifikasi Yamaha Jupiter-Z #3
BSA Rocket 3 Inggris
Paking Knalpot Balap
Modifikasi Honda Scoopy
Honda Scoopy SH300
Paking Tembaga
Modifikasi Yamaha Jupiter-Z #2
AJS S3 Ingris

Jangan Lupa, Masukan email anda untuk mendapatkan informasi Terbaru Seputar Motor atau Artikel Menarik Lainnya dari blog ini


Setelah klik BERLANGGANAN, cek email anda lalu ikuti link untuk verifikasi

Delivered by FeedBurner